Minggu, 18 September 2011

FanFiction The Name I Loved


Title : The Name I loved
Author : Jung Sunghyo aka key_zhe
Genre : Romance (maybe keke)
Length : Oneshoot
Main cast(s) : You and Onew
Other Cast(s) : Lee Hyorin, Umma

Kamu menatap teman-temanmu. Tatapan tajam, ya itulah dirimu. “Sedang apa mereka? Apa perlu sampai berteriak-teriak begitu? Arraseo, mereka sedikit gila” katamu cetus dalam hati. “Aigo Onew” teriak teman tebaikmu. “Key, Taemin, Minho, Jonghyun” teriak temanmu yang lain. Lee Hyorin, teman terbaikmu tiba-tiba menghampirimu. Dia berkata “Kenapa kamu di sini, kamu tidak ingin melihat mereka?” “Mereka siapa yang kamu maksud?” jawabmu tanpa mengalihkan pandanganmu dari Suju’s Pictorial Book. ”SHINee, boyband baru...” jawab temanmu. ”Aissh.. Ani.. Di hatiku hanya ada SUJU” ucapmu ketus. Temanmu lalu pergi meninggalkanmu dan segera kembali pada kegilaan Fangirl world.

Ding dong.. lonceng sekolah akhirnya berbunyi. Kamu cepat-cepat pulang ke rumah. ”Kenapa kamu begitu terges—” tanya Hyorin. ”Kamu tahu aku kan? Ada apa lagi kalau bukan karena Suju. Hyorin aku pulang dulu, annyeong” selamu. ”annyeong” jawab temanmu.

Kamu kayuh sepedamu sekuat tenaga. Sampai-sampai kamu tidak menghiraukan orang yang menyapamu. Apa kamu berpikir kalau kamu waras? Chinjja? Sebenarnya kamu sama seperti temanmu yang lain tidak waras.  Tapi kenapa kamu bisa berpikir kalau teman-temanmu sedikit gila. 500 meter lagi sampai di rumahmu. Kring kring kring.. kamu bunyikan bel sepedamu beberapa kali. Seorang pengendara lain melintas di depanmu. Kring kring.. tanganmu bergerak lagi.

Brakk.. something happen?
Kamu merasakan sesuatu. Tubuhmu terjatuh dan tertimpa sepeda. ”Eotteokhae dwaengoya?” tanyamu dalam hati. Kamu ingin membuka matamu, tapi tidak bisa. Terlalu berat. Semakin lama kamu semakin tidak bisa merasakan apa pun, hampa. Topi bertuliskan SHINee, itulah satu-satunya benda yang kamu ingat.

”Putih, kenapa dinding kamarku yang tadinya biru sekarang menjadi putih. Kenapa denganku?” katamu dalam hati. Kamu perlahan-lahan membuka matamu, sesosok pria berdiri di depanmu dengan raut wajah khawatir. ”Gwaenchanhayo?” tanyanya pelan. ”Aissh, memang aku terlihat seperti orang sehat” cletukmu ketus. ”Mianhamnida, aku tidak mendengar bel sepedamu. Dan kita mengalami kecelakaan” jelasnya. ”Aigo.. aku tidak bisa menonton Music Bank” ucapmu tanpa menghiraukan kata-kata pria itu. Kamu segera menelepon wanita yang setiap saat kamu panggil umma. ”Umma, aku sekarang di rumah sakit. Bisakah umma menjemputku?” katamu pada ibumu. ”Benarkah kau tidak apa-apa? Iya, ibu akan menjemputmu sekarang” jawab ibumu yang terdengar shock saat mendengar kamu berada di rumah sakit.

”Pergilah, I’m feel good now. Gomawo” ucapmu pada pria itu. “Chinjja?” jawabnya masih khawatir. “Ne” ucapmu singkat. Pria itu pun pergi, kamu memperhatikan setiap langkahnya. Langkah yang sangat menawan. “Arraseo, aku pernah melihat langkah kaki ini”, kamu terkejut tapi kamu tidak bisa mengingat di mana kamu melihat langkah kaki yang begitu indah itu. Sosok yang membuatmu bisa berubah 180ยบ. Mengalihkan pikiranmu selama ini, yang setiap detiknya hanya berpikir tentang SUPER JUNIOR. Apa kamu tidak pernah memikirkan dunia yang luas ini, apa kamu tidak berpikir bahwa dunia ini begitu indah. Tapi bagimu SUJU itulah duniamu. Lalu kamu hanya ingin hidup bersama SUJU?

“Anakku, apakah kamu baik-naik saja” tanya ibumu sambil menitihkan air mata. Kau hanya menatap ibumu dengan tatapan kosong yang sedari tadi berdiri di depanmu. Ibumu memegang bahumu. Seketika itu juga kamu sadar. “What happened with me just now?” tanyamu heran dalam hati. “Umma, aku ingin pulang. Aku ingin melihat—” “Kenapa bisa begini?” ucapanmu terputus. ”Aku tidak apa-apa umma, aku hanya kecelakaan kecil. Tadi aku diantar seorang pria, dan aku pun tidak tahu dia siapa. Umma ayo cepat kita pulang, aku tidak ingin melewatkan satu detik pu—” jawabmu. ”Syukurlah. Arraseo, memang yang ada di pikiranmu hanya Suju Suju dan Suju” sela ibumu.

Kamu dan ibumu pun pulang ke rumah. Sesegera kamu keluar dari mobil dan berlari menuju kamar. ”Ani, aniyo” kamu sadar bahwa remote televisimu tidak ada. Kamu segera mencari di semua sudut ruang kamarmu. Kamu menemukan remote itu tertutup suatu barang, barang yang usang. Sebuah kayu berukiran huruf O. ”Ige mwoya? Kenapa aku bisa punya benda seperti ini?” tanyamu. ”Ahh, kenapa aku malah berpikir tentang hal itu” ucapmu. Kamu segera menyalakan tv. Segera kamu tekan tombol remotemu dan mencari acara Music Bank. ”Noona neomu yeppeo” alunan lagu itu terdengar di telingamu. Terlihat tulisan kecil di pojok layar kacamu. ”SHINee..” bacamu kaget. Kamu melihat satu-persatu personil boyband baru itu. Dari pojok kanan kamu mencermati wajah mereka. Sampai di member terakhir. Dia memakai topi yang bertuliskan—

Kamu mematikan televisi dan segera menuju kamar mandi. Kamu tahu apa yang kamu rasakan. Apa yang kamu ingat. Apa yang kamu pikirkan sekarang. Kamu ingat bahwa pria yang mengalami kecelakaan bersamamu adalah member boyband SHINee. Kamu berpikir kenapa dia sebaik itu padamu, padahal kalian berdua tidak saling kenal.

”Naega saranghaetdeon geu ireum bolleoboryeo nagalsurok neomu meoreojyeotdeon geu ireum ijen jeogeonoko na ulmeogyeo nae ane sumgo sipeojyeo—the name I loved”
                                                         
Kamu teringat alunan melodi yang tidak asing bagimu—
Bumi berputar sekarang. Yah memang seperti itulah bumi. Semua yang ada di depanmu terbagi menjadi beberapa bagian. Perlahan-lahan semuanya menjadi buram sampai kamu tidak merasakan apa pun.


”Umma..” teriakmu. ”Kenapa kamu berteriak-teriak?” jawab ibumu sedikit kesal. ”Kenapa umma tidak membangunkan aku, padahal guest star di Music Bank itu..” ”Bagaimana bisa ibu membangunkanmu, tiba-tiba saja kau pingsan di kamar mandi” jelas ibumu. ”Aihh.. ” desahan keluar dari bibirmu. Ya memang kamu sangat menyesali semuanya. Kamu berpikir.. Kenapa orang yang kamu anggap menawan adalah salah satu member SHINee, kenapa ada barang aneh usang di kamarmu, kenapa bisa kamu melewatkan SUJU. Dan yang paling parah kenapa semua ini bisa terjadi? Wae?
Entahlah...

YYY

Hyorin melihat tangan kirimu yang terbalut kain berwarna putih bersih. Dia berlari menghampirimu.

”Museum iri isseotdeon-geoya? Jaljinaeseosseo?” cerocosnya sambil memagang tanganmu. ”Keureomyo Hyorin-ssi” jawabmu dengan tampang jutekmu. ”Eotteokhae dwaeng-?” dia benar-benar terlihat mengkhawatirkanmu. ”Aissh.. Neomu eoba hajima! Nanti aku ceritakan semuanya waktu istirahat” selamu. Kamu mengajak Hyorin untuk duduk di bangku kalian.

”Aku mengalami kecelakaan kemarin. Neo arraseo? Aku mengalami kecelakaan dengan salah satu member boyband favoritemu itu” ucapmu pada Hyorin. ”SHIN.. SHINee? Seolma?” dia sontak kaget mendengar ceritamu. ”Ne..” jawabmu datar. “Siapa dia? Onew, Jonghyun, Key, Minho, atau kah Taemin?” tanyanya lagi. “I don’t know. Yang aku tahu dia memakai sebuah topi yang bertuliskan SHINee” jawabmu. “Aissh.. geotjimal! Dia Onew, Cuma dia yang memakai topi bertuliskan SHIN—” “What? O? Apa ini ada hubungannya dengan benda usang itu?” selamu lirih.

“Sudahlah, aku tidak mau membahas ini lagi” ucapmu mengakhiri pembicaraan

Kamu rebahkan otot-otot kencangmu di ranjangmu. Kamu berpikir kenapa bisa ada barang itu di kamarmu. Segera kamu cari barang itu. Kamu ambil barang itu dan kamu lihat baik-baik. Kamu hanya menemukan satu huruf ”O”. Ya.. seperti kemarin. Kamu terus berpikir, siapa yang memberikanmu barang ini. Sedetik hati kamu mengatakan ”Onew”. ”Benarkah dia yang memberi ini padaku? Tapi kapan? Is something lost in my live, in my mind?” pikirmu dalam hati. Setiap kali kamu coba mengingat hal ini setiap kali juga kehampaan itu datang. Kamu merasa ada yang salah pada pikiranmu.

YYY

Hari Sabtu, kamu menunggu-nunggu hari ini tiba. Sekarang memang tiba. Kamu pasti tahu kenapa kamu sangat mendambakan hari ini. Alright, SUJU is your reason. Kegilaanmu terwujud hari ini, sangat inginnya kamu menonton SuJu langsung sampai-sampai kamu harus merelakan pelajaran-pelajaran yang menurut kamu seperti rasa cekikan. Kamu merelakan ulangan matematikamu, padahal kamu tahu matematika adalah momok yang selalu membuatmu galau.
Kamu membuat surat ijin tidak masuk, dan kegilaan lainnya teman kamu juga ikut bersamamu.

”Hyorin-ah kapsida..” teriakmu

Kalian berdua pergi menuju tempat dimana SuJu menjadi guest star di acara musik tersebut. Kenapa Hyorin ikut, well sama seperti kamu. Ingin melihat SHINee? That’s right, SHINee menjadi guest star di acara yang sama.

Sampailah kalian di tempat itu. ”Hyorin, aku mau pergi ke belakang dulu. Tidak apa-apa kan aku tinggal sebentar?” tanyamu ”Ne” jawab Hyorin.
Kamu berjalan dengan Lightstick Sapphire Blue tergenggam di tanganmu. Seperti biasa kamu selalu tidak memperhatikan sekitar. Kamu pun tidak tahu ada sesosok pria yang sedang membenahi tali sepatunya tepat di depanmu.
Bukk.. kamu tersandung kaki pria itu dan jatuh. ”Aissh..” desahmu. Sebuah tangan terulur di depanmu, tangan yang ingin membantumu berdiri. Kamu memegang tangan itu. ”Gwaenchanayo?” kata pria itu sembari menarik tanganmu. Perlahan-lahan kamu melihat sosok pria itu. Sama.. ya itu intinya. Dia adalah pria yang memakai topi bertuliskan—

”Gamsahamnida, bukannya kamu...”
”Ssst... jangan keras-keras. Bisa-bisa semua orang menghadap ke arah kita” selanya sembari membungkam mulutmu
”Aissh.. (namamu)-ssi, apa kamu lupa kepadaku? Apa kamu lupa dengan temanmu yang paling keren ini?” cerocosnya. Onew merogoh kalung yang ada di sakunya, terdapat bandul yang tak asing lagi di matamu. Kamu sontak kaget melihat bandul itu. ”Kamu ingat ini? Benda ini? Sebelum kita berpisah, kita sepakat untuk membuat benda ini bersama” jelasnya. Di sana tertoreh inisial namamu. ”Teman? Kenapa dia tahu namaku? Kenapa kita mempunyai benda yang sama? Tapi aku sama sekali tidak mengenalnya”, semua pertanyaan itu tidak henti-hentinya melintas di pikiranmu.

”(namamu)-ssi. Ini sebuah kayu yang tertoreh inisial namaku. Aku memang akan pergi, tapi aku tetap akan ada di hatimu. Mengisi ruang kosong di hatimu. Because you are the name I loved”.

Kamu segera pergi dan segera mencari bangku yang kosong bersama Hyorin. 5 menit kamu bisa melupakan hal itu. Wae? Well karena pikiranmu hanya untuk SUJU. Listening SUJU’s song make you’ll be better. Acara pun selesai, Hyorin mengajakmu untuk langsung pulang. Namun kamu memutuskan untuk menemui Onew. ”Annyeong”, ucapmu pada Hyorin sembari berlari meninggalkannya.

Kamu berlari menuju Onew. ”Hey kamu!” teriakmu. Onew langsung berbalik arah dan menuju ke arahmu. ”Aissh.. kenapa kamu tidak memanggil namaku” gerutunya sembari mencubit pipimu. ”Kenapa kau mencubitku? Aku saja tidak mengenalmu” jawabmu sambil menatap Onew dengan mata elangmu. ”Benarkah kau tidak ingat denganku? Kau tidak ingat kepada oppamu ini, oppa yang selalu menyebutmu ”anak kecil”. Oppa yang selalu memberikanmu ice cream dan cokelat. Oppa yang selalu.. bla bla bla” jelasnya.

”Aku harus pergi sekarang juga. Orang tuaku sudah menungguku di dalam mobil”

”Onew oppa...”

Hampa...

”Siapa aku? Kenapa aku ada di sini? ”

“Nyonya. Mianhae, putrimu mangalami amnesia.”
Sesosok wanita yang tertunduk menangis mendengarkan perkataan seorang Dokter. ”(namamu), Aku ibumu nak” wanita itu meyakinkamu.

Sejak saat itu kamu berusaha yakin bahwa dia memang ibumu. Tapi sadarkah? You forgot something which important for you. What it is? Well, it is Onew.

Semua ingatan yang hilang itu kini sudah berada di pikiranmu. Kamu terbangun di sebuah ruangan. Well sebuah kamar di rumah sakit.

“Onew oppa” 

“Tenanglah. Aku di sini untukmu.”

“Onew oppa. Saranghaeyo”

Onew mengusap butiran-butiran air yang ada di kelopak matamu. Kamu memeluk Onew erat, tanganmu mencengkeram punggung Onew. Hangat, rasa yang sekarang kamu rasakan. “Aku tidak akan melupakanmu oppa”

”Naega saranghaetdeon geu ireum bolleoboryeo nagalsurok neomu meoreojyeotdeon geu ireum ijen jeogeonoko na ulmeogyeo nae ane sumgo sipeojyeo—”

Terdengar lagi melodi itu, melodi yang indah. Seindah saat ini. Siapa sekarang yang melantunkan lagu itu?

”Well the name I loved—Onew”

Note :  FanFict ini aku buat pas waktu aku lagi dengerin lagunya Onew "The Name I Loved" Maaf kalau fanfictionnya gaje, lebay dsb ^^ Boleh dicela, dicomment, diapain aja deh :D But don’t be a silent reader chingu ;D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar