Kamis, 29 September 2011

Fan Fiction Mamuri (Regret)








Title : Mamuri (Regret)
Author : Jung Sung Hyo
Length : OneShot
Rating : PG - 13
Genre : Romantic, Comedy (Maybe)
Main cast(s) : Sunghyo, Key
Other cast(s) : Onew, Jonghyun, Minho, Taemin, Kyuhyun, Other Suju’s members, Yoora, Umma
Language : Indonesian, a lil bit English and Korean
Background sound : No Other by Super Junior, Please Don’t Go by SHINee


Drrt… Drrt…

“Yoboseyo. Aishh lagi-lagi kamu, kenapa kamu selalu meneleponku di saat yang tidak tepat. Kamu tahu kan aku sedang apa sekarang. Ije kkeutnae.” ucap Sunghyo panjang lebar sembari menekan tombol berwarna merah yang ada di ponselnya.

“Lagi-lagi dia, kenapa dia selalu menggangguku. Arraseo dia memang tergila-gila padaku. “ ucap Sunghyo dalam hati. Dua sudut bibirnya terangkat sedikit. Ada apa dengannya. Dan siapa “Dia” yang disebut-sebut Sunghyo.

“15 menit lagi”

“Aigo… Sunghyo-ssi . Bolehkah aku melihat jawabanmu?” ucap Shin Yoora.

“Ani… kerjakan ujianmu sendiri.” ucap Sunghyo ketus.

“Un = a + (n-1) b , Sn = n/2 (2a + (n-1) b , Un = a . rn-1 “ rumus-rumus itu keluar lirih dari mulut kecil Sunghyo.

“Baiklah anak-anak. Kumpulkan lembar jawaban kalian di meja depan.”

Sunghyo melangkah dengan mantap ke meja guru.

Ding dong

“Annyeong haseyo”

“Annyeong haseyo eomeonni”

“Mian Yoora-ssi, bukannya aku tidak ingin membantumu. Kamu tahu kan aku seperti apa?” jelas Sunghyo pada Yoora.

“Ne, arraseo. Aku tidak apa-apa” ucapnya sambil tersenyum.

Mereka berdua pulang bersama. Well, rumah mereka bersebelahan.

“Annyeong” ucap Sunghyo sembari membuka pagar rumahnya.

“Annyeong” jawab Yoora.

Sunghyo merebahkan tubuhnya ke tempat tidur. Dia menatap langit-langit kamarnya. Pink, warna favorit— Matanya seketika melotot. Dia teringat sesuatu. Dia rogoh hp yang ada di sakunya. Perlahan-lahan tangannya menekan tombol unlocked. Matanya tertuju pada pojok kanan layar ponselnya. “20 Septem—“ bacanya perlahan.

“Cheoltae, aku telah melupakan suatu hal yang penting” celetuknya.

Jarinya hampir menekan tombol dial. Tapi dia ragu-ragu untuk menekan tombol itu. “Kenapa aku seperti ini. Biasanya aku juga tidak pernah peduli dengan dia. Tapi…” gerutunya dalam hati. Ditutupnya flip Any Callnya perlahan. Terbesit rasa gengsi.

“Paegup’a… Siapa yang mau membelikanku makanan” cetusnya.

Drrt drrt.

Tangannya meraih ponsel yang ada di meja. Dia mendekap ponsel itu dan memejamkan mata, beharap orang itu yng meneleponnya. Dia membuka flip perlahan-lahan dan mata kirinya mengintip layar ponselnya. “Dia kumohon dia. Jebal”

“Namja dialed”

Matanya berbinar-binar. Kedua sudut bibirnya terangkat ke atas.

“Yoboseyo? Kibum-ssi” katanya dengan mata cuek.

“Sunghyo-ah. Benarkah kau melupakan sesuatu yang penting. Aku benar-benar– “ucap lelaki itu

“Aishh… Ne, aku melupakan sesuatu. Aku melewatkan Kyu oppa di Music Bank” ucapnya

“Aishh… Chinjja? Yang ada di otakmu hanya Kyuhyun, Kyuhyun, dan Kyuhyun. Ohh… You make me crazy.”

“Benarkah? Wae? Memang hanya itu yang aku lewatkan”

“Hmm… Bogoshiphoeyo. Cepat ke dorm sekarang. Kalau dalam lima menit kau tidak datang, awas kau” gerutunya

“Ne Kibum-ssi”

Well “Dia” adalah Kim Kibum atau Key SHINee

“Aishh… kenapa dia marah padaku? Apa aku memang salah. Ahh… Whatever” celetuknya

Dia bergegas menuju kamar mandi dan segera membersihkan badannya. Dan dia segera kembali ke kamarnya.

“Ahh.. Sebaiknya aku memakai pakaian seperti apa? Shirt, T-shirt, dress, ataukah?”

“Aishh.. Kenapa aku bingung setengah mati. Padahal aku hanya akan bertemu dengan dia.”

Tangannya membuka lemari baju yang ada di depannya dan matanya langsung tertuju pada dress berwarna pink. “Ahh.. Tidak apa-apa sekali-kali membuat dia merasa senang ” ucapnya tersenyum sembari meraih dress itu. Dia mengenakan baju itu dan melihat penampilannya di depan kaca. Dia berputar-putar di depan kaca sambil kedua tangannya memegang ujung dressnya.

“Ahh.. Ternyata aku manis juga. Oh sekarang aku tahu kenapa Kibum sampai tergila-gila padaku” ucapnya dalam hati sembari mengeluarkan senyuman licik seperti idolanya GaemGyu. Dia segera mengambil tas yang ada di meja, tidak ketinggalan gadgetnya yang tidak pernah lepas dari tangannya. Dan satu lagi lollipop yang selalu berada di mulutnya.

Sunghyo berjalan dengan psp tergenggam di tangannya. Seketika matanya tertuju pada sebuah took yang ada di pinggir jalan. “Ice Cream” celetuknya. Dia memutuskan untuk membeli beberapa ice cream. Dia memilih rasa ice cream yang akan dia beli. “Chocolate, banana, cappuccino, strawberry” ucapnya lirih sambil mengambil satu ice cream chocolate, satu ice cream strawberry, tiga ice cream cappuccino, dan satu ice cream banana.

Dia segera membayar ice cream tersebut. “Gamsahamnida” ucapnya pada penjaga toko. “Cheonmaneyo” jawab penjaga itu.

YYY

“Huhh.. Kenapa capek sekali” ucapnya sambil memegang kedua lututnya. Dia segera masuk ke apartemen dan langsung menuju dorm SHINee. Di depan pintu, dan kalian perlu tahu. Sunghyo mengetahui passwordnya. Segera jari-jari mungilnya menekan tombol. Terbukalah pintu dorm itu. Di sana terlihat Minho dan Taemin yang sedang asyik bermain Winning Eleven(Sebuah game yang selalu dimainkan mereka berdua). Terlihat Jjong terbaring di sofa sambil mengigau “Nothing better, nothing better” igaunya. Terlihat Onew dan Key sibuk di dapur. Key memang pintar memasak. Tapi kenapa Onew juga ikut di dapur, alasan satu-satunya adalah Ayam kekeke.

“Annyeong haseyo” ucap Sunghyo.

“Annyeong haseyo” ucap Minho. “Wah ada Sunghyo” ucap Taemin sembari menggoyang-goyangkan pundak Jjong. “Hyung bangun, bangun..” “Mwo?” jawab Jjong sambil mengucek-ucek matanya. “Wah Sunghyo. Kenapa kamu kemari?” tanya Jjong. “Aku ke sini karena Kibum, dia menyuruhku kemari” jawab Sunghyo. Kibum yang mendengar percakapan tersebut segera menuju kea rah Sunghyo.

“Sunghyo-ssi. Ohh.. yeppeoseo. Kamu memakai dress itu untuk aku kan? Iya kan?” ucap Kibum tanpa mengalihkan pandangannya pada Sunghyo. “Aissh.. Aku tidak memakai dress ini untukmu.” jawab Sunghyo merong.

“Sunghyo-ah apa yang kamu bawa di tas plastic itu?” celetuk Taemin.

“Ini aku membawa ice cream untuk kalian. Khusus Taemin aku bawakan rasa banana. Yang lainnya cappuccino, karena kalian bertiga apa pun suka kan?” ucapnya tersenyum sembari menyodorkan tas plastic itu.

“Wah Sunghyo kamu baik sekali.” ucap Jjong. “Ne, apa pun pasti kami suka.” ucap Minho dan Onew.

“Aihh.. Lagi-lagi ice cream. Tidak adakah yang lain? Kenapa harus ice cream? Dan untukku juga tidak ada” ucap Key ketus. “Kata siapa? Ini apa yang aku bawa”sambil menunjukkan ice cream rasa strawberry. Key langsung tersenyum dan meraih tangan Sunghyo. Mereka berdua menuju kamar.

“Kenapa kita harus berbicara di dalam kamar? Kenapa tidak di luar bersama yang lain? Wae?” tanya Sunghyo. “Ani.. Aku tidak mau diganggu oleh mereka. Mereka kan selalu mengganggu kita” jawabnya sambil mengambil ice cream strawberry yang dipegang Sunghyo. “Ah kenapa kau mengambilnya begitu, ice cream itu kan masih milikku” ucap Sunghyo. “Kau kan sudah bilang ice cream ini untukku” jawab Key sambil menjulurkan lidahnya.

“Ne.. Kibum-ssi. Itu memang untukmu, tapi kau tidak bisa mendapatkan itu dengan gratis. Aku punya satu permintaan”

“Apa permintaannya? Aku pasti bisa melakukannya”

“Emm Kyu oppa menggemari game apa? Kalau kau bisa mencari tahu tentang hal itu. Ice cream itu gratis untukmu”

“Aishh.. Chinjja? Kau selalu memikirkan Kyuhyun. Beruntung sekali dia mempunyai fans sepertimu. Sampai-sampai kau memanggil dia dengan sebutan oppa. Sedangkan aku, kau pernah memanggilku dengan sebutan oppa. Satu kali pun tidak pernah” cerocos Key sambil menjitak kepala Sunghyo.

“Kibum-a sakit.. Kenapa kau menjitakku?” ucap Sunghyo sambil mengelus-elus kepalanya.

“Thousand Years, Diablo, Sudden Attack. Aigo.. Untuk mendapatkan satu buah ice cream saja aku harus googling terlebih dahulu” jawab Key sambil membaca postingan yang berisi tentang Kyuhyun’s Fact.

“Kekeke, ya memang itulah yang harus kau lakukan” jawabnya sambil menunjukkan evil smile-nya.

Dibukanya bungkus ice cream chocolate yang ada di tangannya. Segera ia lahap ice cream itu. Dia benar-benar maniac ice cream~ “Bisakah pelan-pelan makan ice cream-nya” ucap Key. “Aniyo, aku benar-benar lapar. Siang ini aku belum makan sama sekali” suaranya terdengar kacau, banyak sekali ice cream yang berada di mulutnya. “Kenapa kau tidak makan dulu sebelum kemari? Kenapa kau tidak membeli apa pun itu yang bias mengganjal perutmu” ucapnya.

Sunghyo benar-benar tahu apa yang dirasakannya sekarang. Bagaimana tidak matanya, wajahnya yang menunjukkan rasa kekhawatiran—pada Sunghyo— dan Sunghyo mulai menghentikan mulutnya yang sedari tadi sibuk dengan ice cream. “Really? He really afraid if I get the badthing. I never think about it before. I think I already hurt him, even I forgot his birthday. I really the bad yeoja.” Sunghyo tertunduk, butiran-butiran bening menetes di wajahnya. Suasana melebur seperti halnya ice cream yang tergenggam di tangannya—dan sekarang membasahi lantai. “Kibum-ssi, geokjeonghajimaseyo. I’m going home now. I’m so tired..” ucapnya sembari meninggalkan Key yang hanya bengong melihat Sunghyo seperti itu. Sunghyo segera berlari dan meninggalkan dorm itu.

“Hyung.. Musun iri isseosseo? Kenapa dia berlari sambil menangis seperti itu? Mwonga munjenga itnayo?” Tanya Taemin pada Key. “Entahlah, aku juga tidak tahu kenapa dia seperti itu, mungkin dia sekarang ingin sendiri. Aku tidak mau mengganggunya saat ini.” jawab Key sembari memakan sisa ice cream strawberry-nya.

Cklek!

Air mata itu masih saja keluar dari matanya. Seakan-akan tidak bias berhenti. Dia hempaskan tubuhnya ke ranjang. Dia terlalu lelah untuk berpiki mau pun melakukan apa pun. Sampai-sampai matanya yang sedikit belo itu sekarang menjadi sipit.

YYY

“Sunghyo-a, wake up wake up! Let’s see the clock” teriak ibunya sembari menyodorkan jam weker ke muka Sunghyo. “Ne umma. Arraseoyeo” ucapnya tenang dan seketika matanya melotot melihat jam tersebut—7.30am.

“Umma, hari ini kan aku ada test. Kenapa tidak membangunkanku lebih pagi lagi” gerutunya sambil menyahut handuk dan segera menuju ke kamar mandi. Terdengar suara yang setiap pagi memanggilnya “Eommeonim, Sunghyo-a sudah siap?” tanya Yoora pada ibu Sunghyo. “Ahh.. Yoora-ssi. Kamu pasti tahu dia kan. Dia selalu terlambat bangun” jawab ibunya.

Sunghyo sesegera mengambil air. “Brr.. kenapa air ini terasa dingin, padahal ini air hangat” ucapnya. Dia segera kembali ke kamarnya. Diambil dan dipakainya seragam sekolahnya. Dia berkaca, dan dia sadar bahwa matanya masih sembab karena kemarin malam. “Whatever~” ucapnya dalam hati sembari mengambil tas sekolahnya yang tergeletak di meja, tak lupa tangan kirinya menyahut Samsung Any Call dan PSP kesayangannya. Segera ia menutup pintu kamarnya an berlari menuju ibunya. Tangan kanannnya meraih roti yang ada di meja makan dan digigitnya roti itu. “Umma aku pergi dulu. annyeonghaseyo” ucapnya sambil berlari menuju Yoora.

“Omo.. Yoora-ssi. Kita sudah hampir terlambat . bisakah kamu berlari? Ayo kita berlari saja” ucapnya dengan wajah yang kalut. Well, Sunghyo memang begitu.

“Annyeonghaseyo”

“Annyeonghaseyo eommeonim”

Hari belalu begitu cepat, secepat apa? Secepat bumi berputar pada porosnya kah? Atau secepat cahaya? Berapa kecepatannya? Sampai-sampai Sunghyo tidak merasakan kecepatannya. Ahh.. dia menghabiskan harinya seperti biasa, hanya dengan bermain game dan sesekali mengecek TL @GaemGyu atau me-reply mention dari teman-temannya.

YYY

Dua hari berlalu begitu cepat. Nah kali ini benar-benar cepat.

“Umma.. Sudah siap kah air hangatnya?”

“Sudah, cepat kamu mandi sana.Yoora sebentar lagi pasti menjemputmu.”

“Ne umma..”

Ya rutinitas Sunghyo sehari-hari seperti ini. Tapi sepertinya ada yang menghilang. Dia berangkat ke sekolah dengan tidak semangat. Di sekolah pun juga, kalian tahu kan. Pelajaran yang sangat ditunggu-tunggu Sunghyo setiap minggunya*Matematika*. Tapi kenapa sekarang dia malah cuek akan pelajaran itu. Dia abaikan semua rumus-rumus yang keluar dari mulut gurunya. Sampai jam sekolah selesai pun dia tetap juga.

“Annyeong Yoora-ssi. Aku ingin cepat-cepat pulang dan istirahat.”

“Annyeong. Chalga!!”

Dia buka pintu kamarnya dan segera melepas dasi yang seakan-akan mencekiknya seharian tadi. Setiap detik dia hanya memandangi layar ponselnya. Untuk apa? Well dia berharap laki-laki itu menelepon atau hanya sekedar me-misscallnya. Well, dia sekarang bisa merasakan bagaimana pentingnya lelaki itu untuknya. Dan lebih parah lagi dia dulu tidak pernah berpikir seperti sekarang ini. Ohh, how pity you are kibum-ssi.

Drrt.. Drrt..

Sesegera ia membuka flip ponselnya. Dan perlahan-lahan mengintip layar ponselnya dengan kedua sudut bibirnya mulai bergerak ke atas. “Oh.. God I wish him, him”.

Matanya mulai berkaca-kaca, menunjukkan raut yang kurang menyenangkan. Namun hanya sedikit kekecewaan, tidak banyak. “Evil Prince Dialled”

“Yoboseyo, oppa”

“Sunghyo-a, bisakah kau menemaniku seharian ini untuk bermain game. Arraseo, you’re a good player”

“Ne oppa, tapi kamu harus menjemputku dan membelikanku ice cream chocolate”

“No problem. Yah segeralah siap-siap. Dalam 10 menit aku akan sampai ke rumahmu”

Siapa yang bisa mengalihkan mood gadis itu. Well, dia si “Evil Kyu”. Kenapa mereka berdua bisa saling kenal. Sunghyo sering berkunjung ke dorm SHINee, dan Kyuhyun pun sering berkunjung. Dan lebih tepatnya mereka sama-sama maniac game.

Dia segera membersihkan diri. Memilih baju, bersolek, mengambil gadget-gadgetnya pasti tidak akan pernah dilupakan.

“Mian oppa, sudah lama kah oppa menunggu?” terang Sunghyo. “Ani, baru sekitar 6 menit. T’aja” jawab Kyuhyun sambil mengantar Sunghyo ke dalam mobilnya. Tapi tentunya di dalam seorang sopir. Well, Kyuhyun tidak bisa menyetir. “Oppa, benar kan kita akan pergi membeli ice cream dulu?” tanya Sunghyo. “Ani, aku akan langsung membawamu ke dorm” jawabnya sambil merong (istilah korea untuk menjulurkan lidah). “Oppa, yaksohaetjanha” ucap Sunghyo sambil menggelembungkan pipinya. “Ne Sunghyo-ssi. Aku tidak akan melanggar janjiku” jawabnya penuh senyum sembari mengacak-acak rambut sunghyo.

Mereka berdua mampir ke sebuah cafĂ© yang khusus menjual ice cream. Wah bukan main girangnya Sunghyo, melihat kearah mana pun pasti yang dia lihat hanya ice cream. Mereka berdua segera memesan ice cream. Sunghyo seperti biasa meminta ice cream chocolate, dan Sunghyo memilih ice cream vanilla blue untuk Kyu. “Oppa, aku ambil dua ya. Oppa yang harus bayar” teriak Sunghyo sembari lari meninggalkan Kyuhyun. “Dasar anak itu” ucap Kyu.

“Ahh.. akhirnya sampai juga.” Ucap Kyu lega.

“Annyeong” ucap Sunghyo pada member SuJu yang lain. “Anyyeong” Donghae yang pertama kali membalas salamnya. Dia terlihat ramah walau pun pertama kali bertemu.

“He.. kenapa kau membawa yeoja ke rumah ini?” bisik Sungmin sembari menarik tangan Kyu. “Ahh, tidak apa-apa. Dia itu yeoja chingu Key. Aku sering bertemu dengannya di dorm SHINee sunbaemin” jawab Kyu.

“Annyeong, siapa namamu?” Tanya seorang namja yang muncul dari balik pintu. Dia kecil, tidak begitu tinggi, tapi suaranya membuat melting. Well, Ryeowook.

“Sunghyo imnida” jawab Sunghyo pelan sambil membungkukkan badannya.

“Ayo segera ke kamarku, bisa-bisa rencana kita gagal gara-gara para hyung-ku itu” ucap Kyu sembari menarik tangan Sunghyo.

Wah.. berjam-jam mereka berdua hanya duduk dan menatap sebuah layar kaca. Sudah berkali-kali Kyuhyun mengganti game yang mereka mainkan. “Oppa, emm aku emm mau emm..” ucap Sunghyo ragu. “Mwo, kau bicara apa? Aku tidak dengar” jawab Kyu. “Sebenarnya, apa yang terjadi pada Key, sampai-sampai dua hari ini dia tidak menemuiku. Sekedar me-misscall pun tidak.” Ucap Sunghyo tertunduk. “Emm.. itu emm Key sedang sedang..” “Aduh aku harus bicara apa soal apa tentang Key? Aku tidak tega bila harus membohongi Sunghyo, tapi aku sudah berjanji pada Key akan merahasiakan ini semua pada Sunghyo.” pikir Kyuhyun bingun.

“Itu, Key sedang sibuk untuk persiapan SWC Taipei. Kau tahu kan konser itu sangat penting untuknya. Dia tidak ingin mengecewakan SHAWOL yang sudah mengorbankan waktu, uang, dan tenaganya” ucap Kyu dengan nada meyakinkan. “Hmm.. Syukurlah, aku tidak ingin sesuatu yang buruk menimpanya. Seharian ini aku terus berpikir tentangnya. Oppa, aku ingin pulang. Bolehkah aku pulang sekarang?” jawab Sunghyo dengan sedikit senyuman. “Of course Sunghyo-ssi.”

“Aku akan mengantarkan Sunghyo dulu”

“Annyeong” ucap Sunghyo pada member SuJu yang lain.

“Annyeong” jawab member SuJu

“Omo.. Dia manis sekali ya” ucap Eunhyuk samba mencubit kedua pipi Donghae. “Aishh.. Apa-apaan kau” Donghae menepis tangan Eunhyuk.

YYY

“23 September” tanggal yang terlihat di layar ponselnya. “Omo, sekarang dia. Tuan Kim have a birthday today. Sepulang sekolah aku harus segera ke dorm. Oiya, sebelumnya aku harus membelikannya sebuah kado.” cetus Sunghyo semangat. Sepertinya moodnya sudah membaik, tidak seperti kemarin. Mood yang sangat mengerikan.

“Lalalala~” dia berjalan ke sekolah dengan headphone terpasang di telinganya.

“Annyeong Yoora-ssi. Nanti sepulang sekolah antarkan aku. Aku ingin membeli sesuatu. Special something for special person” ucapnya bersemangat. “Annyeong, ne. Aishh, aku sudah bisa menebak itu apa” jawab Yoora.

Setiap detik pikirannya melayang pada Key, dia memikirkan betapa kejamnya dia pada saat ini belum juga mengucapkan sepatah kata pun atas ulang tahun Key. Tapi dia sudah punya rencana, dia ingin memberi kejutan pada Key. “Hey, kenapa kamu senyum-senyum sendiri? Michona~” celetuk Yoora. “Aishh, bukan urusanmu” kata Sunghyo sembari menjulurkan lidahnya.

Ding… Dong…

“Pali Yoora-ssi”

“Ne Sunghyo-ssi”

Mereka bergegas menuju sebuah toko. Segera Sunghyo melihat-lihat barang yang ada di toko tersebut. Matanya langsung tertuju pada sebuah gelang yang berbandulkan huruf “K” dan disebelahnya “S”. “Aigo yeppeoyo. Menurutmu bagaimana?” tanya Sunghyo pada Yoora. “Wah, itu bagus sekali. couple” jawabnya sambil tersenyum. Mereka berdua segera meninggalkan toko itu. Benda itu tidak lepas dari pandangan Sunghyo.

“Wah aku harus segera membungkus hadiah ini secantik mungkin” ucapnya sembari meletakkan tasnya di meja. Ia segera mengambil kertas bungkus yang berwarna—pink—. Dan segera membungkusnya dengan penuh semangat. Diikatnya pita di bingkisan itu. “Fuhh.. Akhirnya selesai” ucapnya sembari menyeka keringat yang bercucuran di dahinya.

“Hmm.. Aku harus meletakkannya di sana”

Drrt… Drrt… Langkahnya terhenti mendengar bunyi yang berasal dari ponselnya.

“Yoboseyo.. Jonghyun Oppa”

“Kamu bisa segera ke rumah sakit sekarang? dia sekarang sedang kritis. Dan dia terus mengigau namamu Sunghyo. Pikiranku sekarang benar-benar kalut. Nomor kamarnya 23--”

Bingkisan yang dibawanya seketika jatuh. Apa ini pertanda buruk? Sepertinya semua tidak berjalan dengan baik. Sunghyo segera berlari menuju rumah sakit. Berapa jarak rumahnya dari rumah sakit. Dia sudah tidak waras, karena dia memilih untuk lari. Tapi, ya itulah Sunghyo. Dia terus berlari dan terus berlari. Dia membuka pintu kamar nomor 23. Dan mendapati sesosok namja terkapar ditemani beberapa namja lainnya.

“Kibum-ssi. Kenapa kau sekarang seperti ini? Apa kau sudah kalau kau adalah Almighty, apa kau benar-benar Almighty atau hanya Almighty gadungan. Jawab aku Kibum-ssi. Yaksokhaetjanha bahwa kita akan menghabiskan waktu berdua untuk hari ini”ucapnya terisak sambil memeluk namja yang tidak sadarkan itu.

“Kenapa kalian tidak memberi tahuku dari awal? Kenapa kalian menutupi ini semua dariku, sebenarnya dia kenapa? Kenapa dia sampai begini? Wae?”

“Bukan maksud kami seperti itu, hanya saja Key yang tidak membolehkan kami untuk memberitahumu. Dia takut kalau kamu merasa khawatir.” terang Jjong. “Hyung sepertinya kita harus meninggalkan mereka sendiri” ucap Minho. “Ne, kita keluar sebentar” jawab Onew. Mereka berdua dan Kyu segera meninggalkan ruangan.

Perlahan-lahan terasa sentuhan jari. Matanya mulai terbuka. “Kibum-ssi kau bisa mendengarku, melihatku?” “Ne Sunghyo-a. Aishh.. Kenapa kamu menangis begini? Ini bukan dirimu, kau hamper tidak pernah peduli denganku. Aku hanya kelelahan. Aku kan Almighty” ucap Key sembari menyeka air mata Sunghyo yang mengalir begitu deras.

“Jal mothaesseo oppa”

“Arraseo, baru pertama kali kau memanggilku dengan sebutan oppa. Sunghyo-a, kau tidak lupa hari ini kan?”

“Ani oppa, saengil cukkae hamnida Kibum-ssi”

“Lalu mana kado untukku?”

“Ige” ucapnya sambil mencium kening Key. Dia terlihat sangat malu, pipinya terlihat seperti kepiting rebus. Dia ingin segera keluar dari ruangan itu. Tapi seketika tangan Key menarik tangan Sunghyo. Dia hanya bisa duduk di sebelah Key. Dia dapati wajah mereka berdua semakin dekat. Dia tahu apa yang akan dilakukan Key. Tapi tubuhnya seakan membatu, tidak ada kekuatan untuk menghindar. Dia mulai memjamkan matanya. “Hyung.. syukurlah kau sudah— Ahh.. Mata suciku” ucap Taemin terkaget ketika membuka pintu ruangan itu. “Ahh.. oppa mau aku ambilkan sesuatu? Emm maksudku makanan? Emm minuman?” dia terlihat salah tingkah.

“Ehem.. Ehem.. Apa yang terjadi? Apa yang telah kalian lakukan berdua?” muncul Jjong dari balik pintu. “Wah sepertinya kita mengganggu..” tukas Onew. “Aishh.. Chinjja? Kau lebih memilih Key yang cerewet itu disbanding oppa kesayanganmu ini?” nada menggoda keluar dari mulut Kyu.

“Ani.. Aniyo.. Kita tidak melakukan apa pun” jawab Sunghyo dengan salah tingkah.

Tawa keluar dari mulut Key.

Note :  FanFict ini aku buat pas ulang tahunnya Key, tapi berhubung laptopnya kemarin rada bermasalah. jadi baru bisa nge-post-in sekarang. Anyway happy birthday umma, I'll always love you :* Maaf kalau fanfictionnya gaje, lebay dsb ^^ Boleh dicela, dicomment, diapain aja deh :D But don’t be a silent reader chingu ;D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar